Pada pertengahan bulan Maret ini tepatnya tanggal 12 Maret 2013 yang lalu, hampir semua pendeta dan para penatua dan calon penatua dilingkuangan GKI seklasis Bandung dikumpul untuk mendapat pembekalan apa yang disebut PPG atau singkatan dari Pembinaan Pejabat Gerejawi. Disini para pejabat gerejawi di berikan bekal ilmu dan pengetahuan secara theologia bagaimana menjadi seorang peminpin atau gembala yang baik dalam lingkup pelayanan GKI. Dalam suatu sesi pengajaran tentang dogma GKI ada suatu pandangan menarik yang dikemukan tentang hal hal menyangkut gerejawi(rohani ) dan duniawi (tidak rohani)oleh seorang tutor. Sebagai contoh, berdoa, beribadah,kegereja, melakukan pelayanan doa bagi yang sakit, atau perlawatan dan lain sebagainya, itu semua dikategorikan suatu yang rohani. Sedangkan untuk kesenangan dunia seperti, tamasya , berolah-raga, menonton bioskop atau pesta makan makan dan lain sebagainya adalah di kategorikan yang tidak rohani (duniawi). Menurut sang tuthor Pdt. Yoas. yang diklasifikaikan tersebut dengan dua kategori diatas ada salah semua dan tidak benar. Sesuatu yang keliahatan rohani dan alktabia apabila dilakukan dengan suatu tindakan dan montivasi yang tidak benar akan menjadi sesuatu yang sangat duniawi. Sebaliknya sesuatu yang dikategorikan hal duniawi bisa menjadi sesuatu yang rohani apabila dilakukan dengan suatu motivasi dan tujuan yang baik dan hal ini bahkan akan menjadi suatu hal rohani sekali. Itu semua tergantung kita melakukannya dengan tujuan atau motivasi yang baik atau buruk.
Demikian halnya dengan ilmu pengetahuan, ada kalanya orang kristen terlalu terjebak dengan mengklasifikasi ilmu pengetahuan dengan apa yang dinyatakan dalam kita suci (Alkitab). Bagi kita yang selalu mengganggap ilmu pengetahu adalah segalanya karena bisa dibuktikan secara empiris, sehingga menganggap bahwa kitab suci (Alkitab) adalah suatu pengetahuan ketuhanan yang ada yang tidak bisa di buktikan secara fakta. Sebaliknyanya, bagi umat yang hanya selalu berpegang pada ajaran kitab suci (Alkitab) akan selalu menolak dan mencurigai semua upaya ilmu pengetahuan, hal ini disebabkan bahwa pandangan tentang kebenaran Allah semuanya hanya dinyatakan dalam kitab Suci. Mungkin umat tidak menyadari bahwa apa yang termaktup (sebagian besar) dalam kitab suci (Akitab) adalah catatan sejarah yang terjadi di masa lampau mengenai kehidupan para orang suci (Nabi dan rasul) termasuk apa yang dilakukan nya dengan menjalankan misi Allah dalam dunia yang semuanya di rekam atau dicatat dalam bentuk kitab suci. Bagi mereka yang mengidolakan ilmu pengetahuan mereka juga tidak menyadari bahwah ilmu pengetahuan juga punya keterbatasan, karena hanya mampu menyelidiki berbagai hal yang bersifat fisik yang terbatas cara pandang secara ratio dan tidak mampu membuktikan beberapa hal yang menyangkut spiritual yang transrasional.
Sekarang bagaimana cara pandang dari segi fakta ilmu pengetahuan sejarah dan pandangan secara Alkitabia tentang “Kisah Kebangkitan kristus”?
Dari segi ilmu pengetahuan secara Anthropology beberapa fakta ilmiah yang sudah ditemukan mengenai benda benda fakta sejarah tentang kematian serta kebangkitan Yesus. Secara Alkitabia bahwa kematian dan kebangkitan Yesus merupakan rencana dan rancangan Allah yang sudah ditetapkan sesuai dengan nubuat para nabi dalam kitab Perjanjian Lama. Dalam kitab perjanjian baru (Lukas. 24 : 7) Yesus sendiri sudah mengetahui apa yang akan Dia alami, itu adalah fakta keilahian Yesus .
Kebangkitan Kristus merupakan suatu peristiwa yang terjadi di dalam dimensi ruang dan waktu sejarah manusia. Kebangkitan Kristus adalah peristiwa dalam sejarah, dimana Tuhan bekerja di dalam waktu dan ruang tertentu.
Makna kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan teologi, tetapi fakta kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan sejarah. Fakta bahwa tubuh Yesus tidak berada lagi dalam kubur adalah pembicaraan yang bisa ditentukan dengan bukti sejarah.
Lokasi geografik dari kubur Yesus adalah lokasi yang dapat ditentukan. Orang yang menyaksikan kubur Yesus adalah orang yang benar-benar hidup pada paruh pertama abad pertama. Kubur yang dibuat dari batu ini berada di perbukitan dekat Yerusalem. Ini bukan sekedar kepercayaan, tetapi adalah benar-benar lokasi geografis yang dapat ditentukan letaknya. Sanhedrin adalah tempat dimana orang-orang sering berkumpul di Yerusalem. Banyak tulisan yang mencatat bahwa Yesus adalah orang yang benar-benar hidup, tinggal di antara manusia, tinggal dalam masyarakat, tanpa memandang bagaimana tulisan-tulisan itu menganggap siapa Yesus. Banyak tulisan juga mencatat bahwa murid-murid yang memberitakan Tuhan yang bangkit adalah juga tinggal di dalam masyarakat, makan, minum, tidur, menderita, bekerja dan mati. Dan ini Bukan sekedar pembicaraan ajaran, tetapi adalah pembicaraan tentang fakta sejarah.
Injil-injil menjelaskan fakta-fakta yang berhubungan dengan kematian dan kebangkitan Yesus lebih detail dari bagian manapun pelayanan Yesus. Detil dari kebangkitan Yesus harus diterima seperti halnya detil kematian-Nya.
Perjanjian Baru juga menegaskan bahwa: Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan. Murid-murid-Nya menjadi sangat kehilangan semangat dan takut.
Beberapa waktu yang singkat kemudian tiba-tiba semangat mereka bangkit, dan menunjukkan suatu semangat dan keberanian yang sangat tinggi, hingga tahap bersedia mati menjadi martir. Jika kita bertanya kepada mereka apa yang menyebabkan perubahan ini, mereka tidak akan menjawab, 'Karena penyaliban, kematian dan penguburan seorang yang pernah hidup', tetapi mereka akan menjawab, 'Karena Tuhan telah bangkit'. Inilah yang menyebabkan orang-orang menjadi percaya.
Murid-murid adalah saksi kebangkitan Yesus Kristus. Catatan sejarahwan Lukas, mencatat dalam Kisah Para Rasul 1:3,
"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah."
Kristus menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Penampakan ini terjadi dalam waktu yang dapat ditentukan, kepada banyak orang yang dapat ditentukan, dan dalam tempat yang dapat ditentukan.
Para murid percaya karya penebusan Yesus melalui bukti yang sangat kuat mengenai kebangkitan-Nya dan bukti ini tersedia kepada kita sekarang melalui catatan Perjanjian Baru. Ini penting bagi kita yang hidup di dalam jaman yang meminta bukti untuk mendukung pernyataan Kekristenan mengenai kebangkitan Kristus; untuk menjawab mereka yang meminta bukti sejarah Kebangkitan Kristus.
Kebangkitan Kristus berdasar kepada fakta sejarah, dan merupakan sumber motivasi yang kuat orang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ada bukti-bukti yang tidak dapat disanggah mengenai kebangkitan Kristus dalam surat-surat Paulus. Surat-surat yang ditujukan kepada: Galatia, Korintus, dan Roma, adalah surat yang ditulis Rasul Paulus selama dalam perjalanan misi antara tahun 55-58 M. Ini menunjukkan bahwa bukti-bukti kebangkitan Kristus sangat dekat dengan peristiwa itu sendiri, karena Paulus sendiri berbicara secara jelas bahwa materi surat yang ia tulis isinya sama dengan yang ia bicarakan waktu ia bersama-sama dengan mereka.
Kebangkitan Kristus adalah dasar dari pembelaan iman Kristen. Rasul-rasul adalah saksi kebangkitan: "... mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya." (Kisah Para Rasul 1:22).
Isi dari pengajaran rasul Paulus saat di Athena adalah: "Yesus dan Kebangkitan" (Kisah Para Rasul 17:18). Khotbah pertama Petrus adalah tentang Kebangkitan: "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi" (Kisah Para Rasul 2:32).
Sebagai fakta sejarah, Kebangkitan Kristus mendorong manusia untuk percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini bukan sekedar pembicaraan mengenai pengaruh: karakter, contoh dan pengajaran-Nya. Ini mengenai tanggapan manusia terhadap-Nya. Siapa yang percaya kepada kebangkitan-Nya, kemudian mempercayai ketuhanan-Nya, kemudian percaya akan karya penebusan-Nya, kemudian percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan memperoleh penebusan dosa dan diselamatkan. Siapa yang menyangkal kebangkitan-Nya, secara langsung menyangkal ketuhanan-Nya dan menolak karya penebusan-Nya, tidak diselamatkan.
Kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta sejarah.Dan kebangkitan Yesus adalah kuasa serta kasih karunia Allah terhadap umat manusia, itu adalah fakta Ilahi.
Makna kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan teologi, tetapi fakta kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan sejarah. Fakta bahwa tubuh Yesus tidak berada lagi dalam kubur adalah pembicaraan yang bisa ditentukan dengan bukti sejarah.
Lokasi geografik dari kubur Yesus adalah lokasi yang dapat ditentukan. Orang yang menyaksikan kubur Yesus adalah orang yang benar-benar hidup pada paruh pertama abad pertama. Kubur yang dibuat dari batu ini berada di perbukitan dekat Yerusalem. Ini bukan sekedar kepercayaan, tetapi adalah benar-benar lokasi geografis yang dapat ditentukan letaknya. Sanhedrin adalah tempat dimana orang-orang sering berkumpul di Yerusalem. Banyak tulisan yang mencatat bahwa Yesus adalah orang yang benar-benar hidup, tinggal di antara manusia, tinggal dalam masyarakat, tanpa memandang bagaimana tulisan-tulisan itu menganggap siapa Yesus. Banyak tulisan juga mencatat bahwa murid-murid yang memberitakan Tuhan yang bangkit adalah juga tinggal di dalam masyarakat, makan, minum, tidur, menderita, bekerja dan mati. Dan ini Bukan sekedar pembicaraan ajaran, tetapi adalah pembicaraan tentang fakta sejarah.
Injil-injil menjelaskan fakta-fakta yang berhubungan dengan kematian dan kebangkitan Yesus lebih detail dari bagian manapun pelayanan Yesus. Detil dari kebangkitan Yesus harus diterima seperti halnya detil kematian-Nya.
Perjanjian Baru juga menegaskan bahwa: Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan. Murid-murid-Nya menjadi sangat kehilangan semangat dan takut.
Beberapa waktu yang singkat kemudian tiba-tiba semangat mereka bangkit, dan menunjukkan suatu semangat dan keberanian yang sangat tinggi, hingga tahap bersedia mati menjadi martir. Jika kita bertanya kepada mereka apa yang menyebabkan perubahan ini, mereka tidak akan menjawab, 'Karena penyaliban, kematian dan penguburan seorang yang pernah hidup', tetapi mereka akan menjawab, 'Karena Tuhan telah bangkit'. Inilah yang menyebabkan orang-orang menjadi percaya.
Murid-murid adalah saksi kebangkitan Yesus Kristus. Catatan sejarahwan Lukas, mencatat dalam Kisah Para Rasul 1:3,
"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah."
Kristus menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Penampakan ini terjadi dalam waktu yang dapat ditentukan, kepada banyak orang yang dapat ditentukan, dan dalam tempat yang dapat ditentukan.
Para murid percaya karya penebusan Yesus melalui bukti yang sangat kuat mengenai kebangkitan-Nya dan bukti ini tersedia kepada kita sekarang melalui catatan Perjanjian Baru. Ini penting bagi kita yang hidup di dalam jaman yang meminta bukti untuk mendukung pernyataan Kekristenan mengenai kebangkitan Kristus; untuk menjawab mereka yang meminta bukti sejarah Kebangkitan Kristus.
Kebangkitan Kristus berdasar kepada fakta sejarah, dan merupakan sumber motivasi yang kuat orang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ada bukti-bukti yang tidak dapat disanggah mengenai kebangkitan Kristus dalam surat-surat Paulus. Surat-surat yang ditujukan kepada: Galatia, Korintus, dan Roma, adalah surat yang ditulis Rasul Paulus selama dalam perjalanan misi antara tahun 55-58 M. Ini menunjukkan bahwa bukti-bukti kebangkitan Kristus sangat dekat dengan peristiwa itu sendiri, karena Paulus sendiri berbicara secara jelas bahwa materi surat yang ia tulis isinya sama dengan yang ia bicarakan waktu ia bersama-sama dengan mereka.
Kebangkitan Kristus adalah dasar dari pembelaan iman Kristen. Rasul-rasul adalah saksi kebangkitan: "... mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya." (Kisah Para Rasul 1:22).
Isi dari pengajaran rasul Paulus saat di Athena adalah: "Yesus dan Kebangkitan" (Kisah Para Rasul 17:18). Khotbah pertama Petrus adalah tentang Kebangkitan: "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi" (Kisah Para Rasul 2:32).
Sebagai fakta sejarah, Kebangkitan Kristus mendorong manusia untuk percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini bukan sekedar pembicaraan mengenai pengaruh: karakter, contoh dan pengajaran-Nya. Ini mengenai tanggapan manusia terhadap-Nya. Siapa yang percaya kepada kebangkitan-Nya, kemudian mempercayai ketuhanan-Nya, kemudian percaya akan karya penebusan-Nya, kemudian percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan memperoleh penebusan dosa dan diselamatkan. Siapa yang menyangkal kebangkitan-Nya, secara langsung menyangkal ketuhanan-Nya dan menolak karya penebusan-Nya, tidak diselamatkan.
Kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta sejarah.Dan kebangkitan Yesus adalah kuasa serta kasih karunia Allah terhadap umat manusia, itu adalah fakta Ilahi.