Ada sebuah
lagu dari seorang penyanyi kristen internasional yang bernama Amy Grant dengan
Judul “Thy Word” dengan kutipan lirik “Thy
word is A lamp unto my feet and a light un to my path” yang artinya ; Firman Mu
(Allah) adalah pelita bagi kakiku dan cahaya
(terang) pada jalanKu, yang sebenarnya kata kata tersebut dikutip dari Psalm.
119:105 (Maz. 119:105). Dalam kehidupan ini, hampir semua mahluk dimuka bumi ini tidak ingin hidup dalam kegelapan
terutama manusia. Seperti dikatakan diatas tadi, bahwa firman Tuhan Adalah
pelita yang memberi terang, maka sudah seharusnya menjadi kebutuhan mutlak
manusia dalam kehidupannya.
1.
ALKITAB ADALAH FIRMAN TUHAN.
Orang
Kristen percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang memiliki kewibawaan
tertinggi atas kehidupan orang-orang Kristen saat membacanya dan melakukannya.
Secara
dogmatis, Alkitab adalah Firman Allah. Orang Kristen percaya bahwa Alkitab
adalah Firman Allah yang memiliki kewibawaan tertinggi atas kehidupan
orang-orang Kristen. Roh Kudus bekerja dalam diri warga gereja, sehingga orang
kristen membaca dan mendegar isi Alkitab selaku Firman Allah.
Alkitab selaku Firman Allah ditulis oleh
manusia pada jaman dan situasi tertentu beribu tahun yang lalu. Kita membaca
Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab dengan keaneka ragaman cara penulisan,
serta dari penulis-penulis yang berbeda-beda pula (a.l. Musa, Daud, Salomo,
Yesaya, Yeremia, Sepanya, Maleakhi, Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Paulus, dan
lain-lain). Firman Allah yang ditulis pada masa lampau, itulah yang kita baca
dan dengar sekarang dan seterusnya. Oleh karena itu untuk dapat mengerti dan
memahami Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab, kita harus senantiasa
menyadari akan adanya perbedaan waktu, situasi, lingkungan dan cara berpikir
pada saat Alkitab ditulis dengan jaman kita sekarang.
Pemahaman dan pemberlakuan Firman Allah dalam
kehidupan orang Kristen selalu berkaitan dengan apa arti dan tujuan teks
Alkitab (Firman Allah) pada waktu dituliskan, dan apa arti dan tujuannya bagi
konteks dan situasi kita sekarang.
2. PEMAHAMAN TENTANG FIRMAN ALLAH DALAM
ALKITAB
Berbicara tentang Firman Allah, berarti
berbicara tentang Alkitab. Kita dapat mengetahui Firman Allah setelah membaca
dan mendengarnya melalui apa yang tertulis di dalam Alkitab.
Alkitab yang kita miliki sekarang, pada
mulanya ditulis dalam dua bahasa asli, yaitu : Perjanjian Lama dalam bahasa
Ibrani, dan Perjanjian Baru dalam bahsa Yunani. Bagaimanakah pemahaman /
pengertian Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab ? untuk ini kita menggumuli
dari kata “Firman” yang tertulis dalam Alkitab.
2.1. Firman Allah dalam Perjanjian Lama
Kata “Firman” (Allah) yang terdapat dalam
kitab Perjanjian Lama’ adalah terjemahan dari kata “dabar” dalam bahasa Ibrani.
Akar kata “dabar” dalam bahasa Ibrani berarti “menyatakan hal yang ada
dibelakang / dibalik”. Dalam psikologi Ibrani ucapan seseorang dipandang
sebagai bagian dari kedirian dan keberadaan yang nyata dari sipembicara
sendiri. Jadi “dabar” (Firman), selaku ucapan Allah adalah penyataan diri Allah
sendiri. Kata “dabar” dalam PL dipakai 394 kali tentang komunikasi dari Allah
kepada manusia.
Dalam kitab Perjanjian Lama, Firman Allah
berarti penyataan dari kedirian dan keberadaan yang nyata dari Allah. Firman
Allah mengandung kuasa yang serupa dengan kuasa Allah yang mengucapkanNya.
Allah menciptakan langit dan bumi dengan Firman (Kej.1). Dalam kehidupan
manusia, Firman Allah harus didengar dan dilaksanakan (Maz.103:20); tidak boleh
ditambahi atau dikurangi (Ul. 12:32). Firman Allah tetap untuk selama-lamanya
(Yes.40:8), tidak akan kembali sebelum digenapi (Yes.55:11). Firman Allah
adalah penyataan Allah yang juga diberikan kepada para nabi.
2.2. Firman Allah dalam Perjanjian Baru
Firman (dabar) dalam Perjanjian Lama,
diterjemahkan dengan kata “logos” (bah.Yunani) dalam Perjanjian Baru. Kata
“logos” juga dipakai dalam pengertian yang lebih luas, yaitu
“perkataan/ucapan”.
Firman (logos) menurut Perjanjian Baru
memiliki kesatuan dengan Allah, mengandung kegiatan mencipta, memelihara (alam
semesta) dan menyatakan diri kepada manusia. Dalam kata “Firman”, Kristus perlu
ditafsirkan secara theologis (Yoh. 1:1, 14 ; 1 Yoh.1:1-2, Wahyu 19:13).
Dalam surat-surat kiriman, Firman juga disebut
sebagai Firman kehidupan (Fil. 2:16) Firman kebenaran (Ef. 1:13) kabar
keselamatan (Kis.13:26), berita perdamaian (II Kor.5:19), pemberitaan tentang
salib (1 Kor.1:18).
Kabar, berita, pemberitaan disebut ‘logos’.
Firman (logos) adalah amanat dari pihak Allah yang dinyatakan dalam Yesus
Kristus, yang wajib diberitakan dan ditaati.
Dalam Perjanjian
Baru, bentuk jamak dari “logos” yaitu “logia” menunjuk kepada Firman dalam
Perjanjian Lama, misalnya dalam Kis. 7:38 “Firman-firman yang hidup” menunjuk
kepada Taurat Musa. Logia adalah pengumuman-pengumuman Allah yang mempunyai
kekuasaan dan dihadapanNya manusia berdiri dengan hormat, menyembah dan
merendahkan diri.
3. FIRMAN ALLAH DAN
KEHIDUPAN ORANG KRISTEN
Selaku orang percaya,
Firman Allah menjadi “pelita pada kaki” dan terang pada jalan” (Maz. 119:105)
kita. Menjadi dasar dan pedoman bagi perbuatan dan kehidupan orang beriman (II
Tim.3:16-17). Oleh karena itu orang kristen (secara pribadi, bersama) harus membaca,
mendengar dan merenungkannya siang malam (Maz.1). Firman Allah haruslah secara
sungguh-sungguh dipahami, dihayati dan dilaksanakan dengan benar dalam iman dan
ketaatan kepada Allah dalam Yesus Kristus.
Firman Allah menjadi
standard universal dari iman. Hidup rohani dan etika serta moral Kristen.
Dengan membaca dan mendengar Firman Allah orang kristen dapat memahami rencana
Allah bagi dunia, dan mengenal dirinya sebagai manusia ciptaan Tuhan. Firman
Allah memberikan bimbingan dan hikmat bagi kita, dan bukan memberi suatu
jawaban bagi semua masalah dan pertanyaan kita. Dengan bimbingan Firman Allah
orang percaya diberikan kekuatan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
bagi diri sendiri, orang lain dan masyarakat dimana kita ditempatkan/berada.
Dengan Firman Allah, kita sanggup memperoleh dan memberikan jawaban atas
masalah dan pertanyaan yang kita hadapi.
Firman Allah menuntun
kepada kepastian dan pemastian keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus,
memperbaiki karakter yang rusak karena dosa serta meneguhkan kita didalam
kebenaran Allah.(Jm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar