Kamis, 28 Februari 2013

PERJAMUAN KUDUS

Perjamuan Kudus, Perjamuan Suci, Perjamuan Paskah, atau Sakramen Ekaristi adalah salah satu sakramen yang dikenal di dalam Gereja Kristen. Istilah ekaristi yang berasal dari bahasa Yunani ευχαριστω, yang berarti berterima kasih atau bergembira, lebih sering digunakan oleh gereja Katolik, Anglikan, Ortodoks Timur, dan Lutheran, sedangkan istilah Perjamuan Kudus digunakan oleh gereja Protestan. Perjamuan Kudus didasari pada makan malam terakhir Yesus dengan murid-muridnya pada malam sebelum ia ditangkap dan disalibkan (Markus 14:12-21. dll.).

Makna Perjamuan Kudus
Pada umumnya orang Kristen percaya bahwa mereka diperintahkan Yesus untuk mengulangi peristiwa perjamuan ini untuk memperingatinya (“… perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” – 1 Kor. 11:24, 25). Namun berbagai aliran Gereja Kristen memberikan pengertian yang berbeda-beda pula terhadap sakramen ini. Gereja Katolik Roma menekankan arti perjamuan kudus sebagai sarana keselamatan bagi umat. Gereja-gereja Protestan umumnya lebih menekankan perjamuan sebagai peringatan akan kematian dan pengorbanan Yesus bagi umat manusia.
Elemen Perjamuan
Seperti halnya pada perjamuan Yesus yang terakhir, umat Kristen bersama-sama memakan roti dan meminum anggur. Dalam hal inipun terdapat perbedaan praktek sesuai dengan tradisi gereja. Di kalangan Gereja Katolik Roma roti yang digunakan dibuat khusus tanpa ragi (hosti), sementara anggur tidak diberikan kepada umat. Di kalangan Gereja Protestan digunakan roti biasa, sementara anggur yang digunakan bisa juga berupa jus anggur.
Apa pentingnya Perjamuan Kudus?
Mempelajari Perjamuan Kudus adalah pengalaman yang menyentuh sanubari karena dalamnya makna yang dikandung. Adalah pada saat merayakan Pasah pada malam menjelang kematianNya Yesus menetapkan sebuah perjamuan baru yang bermakna yang kita peringati sampai saat ini, dan yang merupakan pengungkapan tertinggi dalam ibadah Kristiani. Perjamuan Kudus adalah ”khotbah dalam perbuatan,” memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan kita, dan memandang ke masa yang akan datang di mana Dia akan datang kembali dalam kemuliaan.
Hari Pasah adalah perayaan yang paling suci dalam kalender agama Yahudi. Perayaan itu memperingati tulah terakhir di Mesir ketika anak-anak sulung orang Mesir mati dan anak-anak sulung orang Israel selamat karena darah dari anak domba yang dipercikkan di ambang pintu mereka. Anak domba dipanggang dan dimakan bersama dengan roti tidak beragi. Allah memerintahkan bahwa sepanjang masa hari raya itu harus diperingati. Kisah ini dicatat dalam Keluaran 12.
Dalam perayaan itu, Yesus dan murid-muridnya menyanyi satu atau beberapa Mazmur Pujian (Mazmur 111-118). Yesus, mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah. Sambil memecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka, Dia berkata, “Ambil, makanlah, inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu.” Demikian pula Dia mengambil cawan sesudah makan dan memberikannya kepada mereka untuk diminum. Dia berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Dia mengakhiri perjamuan itu dengan menyanyikan nyanyian rohani dan kemudian mereka keluar menuju ke Bukit Zaitun. Di sanalah Yesus dikhianati, sebagaimana telah dinubuatkan, oleh Yudas. Pada keesokan harinya Yesus disalibkan.
Kisah mengenai Perjamuan Kudus terdapat dalam Matius 26:26-29, Markus 14:17-25, Lukas 22:7-22, dan Yohanes 13:21-30. Dengan pewahyuan illahi, Rasul Paulus menulis mengenai Perjamuan Kudus dalam 1 Korintus 11:23-29. (Hal ini karena Paulus tidak berada di ruang atas saat Perjamuan Kudus ditetapkan). Paulus memasukkan kata-kata yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil, “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1 Korintus 11:27-29).(WP/JM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar